BAHAN AJAR SENI MUSIK
Kelas VII
KEANEKARAGAMAN MUSIK DAERAH
Pengenalan Musik Daerah Nusantara
Pengertian dan Ciri-Ciri Musik Daerah
Musik daerah adalah musik yang tumbuh dan berkembang di suatu wilayah atau daerah tertentu. Sebagai contoh, musik daerah Timor adalah musik yang tumbuh dan berkembang didaerah Timor. Demikian juga musik daerah Yogyakarta adalah musik yang tumbuh dan berkembang di daerah Yogyakarta. Dengan demikian, musik Nusantara adalah musik yang tumbuh dan berkembang di daerah-daerah Nusantara (Indonesia).
Dalam salah satu kutipan dari surat kabar berkata "Indonesia terkaya di dunia untuk jenis musik daerag karena memiliki 378 akar musik. Ini merupakan azet nasional sehingga perlu dilestarikan, sebagian bahkan belum terekploitasi sehingga harus terus dikembangkan dan diperkenalkan," kata Ketua Departemen Apresiasi Seni Budaya Nasional dan Pengembangan Teknologi Informasi di Persatuan Artis penyanyi, Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI, James F. Sundah di Balikpapan, Senin.
Ciri umum musik daerah adalah sebagai berikut.
Ide musik disampaikan oleh komponis tidak melalui tulisan berupa notasi atau pertitur, tetapi secara lisan. Misalnya ia menyanyikan lagu gubahannya dihadapan orang lain ketika ronda malam. Ide itu kemudian dihafalkan orang tersebut dan disebarkan dari mulut kemulut. Jadilah lagu itu dikenal oleh masyarakat daerah tersebut.
Musik daerah diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi secara lisan. Generasi tua mengajarkan komposisi musik daerah kepada generasi muda. Mereka mengajarkan cara menyanyikan atau memainkan musik kepada anak-anaknya secara lisan. Anak-anak ini akan meneruskannya pula kepada anank-anak mereka.
Syair lagu, alunan melodi dan irama menunjukkan cirri khas kedaerahan. Sebagai contoh, lagu dari daerah Jawa, syairnya berbahasa Jawa dan alunan melodinya menggunakan nada-nada dari tangga nada pelog dan selendro. Demikian juga lagu dari daerah Jakarta, syairnya berbahasa Betawi dan alunan melodinya umumnya dari tangga nada diatonis.
Musik daerah melibatkan alat-alat musik daerah. Umumnya lagu-lagu daerah di Indonesia diiringi oleh alat-alat musik khas dari daerah-daerah tersebut. Sebagai contoh, lagu-lagu daerah Jawa umumnya diiringi oleh alat musik khas Jawa, yakni gamelan. Demikian juga lagu-lagu daerah Sulawesi Utara umumnya diiringi alat musik khas Sulawesi Utara, yakni kolintang.
Alat-alat musik daerah di Indonesia, antara lain sasando dari NTT, tifa dari Maluku dan Papua, gamelan dari Jawa Barat dan gondang dari Tapanuli. Setiap alat musik ini memiliki cirri yang berbeda-beda, baik dari cara jmemainkannya maupu bunyi yang dihasilkannya.
II. Ragam, Sejarah dan Fungsi Musik Daerah
Ragam Musik Daerah
Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya. Tidak hanya hasil buminya yang melimpah, tetapi juga budaya masyarakatnya yang beraneka ragam. Setiap musik daerah memiliki perbedaan yang jelas, baik dilihat dari alat yang digunakannya, melodi lagu, maupun fungsi. Karena itulah musik-musik yang berkembang disetiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dan berbedaantara satu dan yang lainnya. Sebagai contoh, di Jawa Barat kita mengenal musik Genjring di Subang, Tarling di Cirebon da Tentreng di Sumedang.
Dari segi lagu, beberapa penulis mengelompokkan lagu-lagu daerah di Indonesia atas dua kelompok, yakni sebagai berikut;
a) Lagu-lagu daerah yang sangat merakyat. Ciri-cirinya, komposisi musiknya sederhana dan mudah dicerna. Lagu ini disebut juga lagu rakyat. Lagu ini tumbuh dan berkembang dan diketahui oleh hamper seluruh masyarakat daerah tersebut. Umumnya lagu-lagu ini tidak diketahui penciptanya (anonym) dan tema-tema yang diangkat pun berkisar pada kegiatan hidup sehari-hari masyarakat tersebut.
b) Lagu-lagu daerah yang diciptakan oleh komponis atau seniman daerah atau disebut juga lagu-lagu klasik.Ciri-cirinya, komposisi musiknya rumit dan baku, seperti pemakaian notasi, gaya penyampaian, alunan, atau gaya melodi yang khas. Umumnya lagu-lagu tersebut berkembang di pusat-pusat pemerintahan, seperti istana kerajaan atau di pusat-pusat budaya.
Sejarah Musik Daerah
Dibanyak tempat, musik lahir dan berkembang dari kegiatan sehari-hari masyarakatnya. Sebagai contoh :
- musik angklung dari Jawa Barat. Semula, alat musik ini digunakan sebagai alat tabuh tradisional ronda malam dan pada saat pesta panen atau perkawinan
- musik gondang dari Tapanuli, yang biasa dipakai dalam upacara-upacara masyarakat Batak
- musik lesung (kotekan) dibeberapa daerah di Indonesia, yang biasa dimainkan pada saat menumbuk padi
- musik gamelan dari Jawa dan Bali. Musik gamelan di Jawa pada mulanya hanya dipakai dalam upacara-upacara kerajaan didalam istana. Sementara itu, di Bali, musik ini hanya dipakai dalam upacara-upacara umat Hindu, seperti upacara siklus hidup manusia.
- Musik gong luang dari Bali. Musik tradisi ini sifatnya sacral dan umumnya dipergunakan untuk mengiringi upacara kematian (ngaben)
- Musik sasando gong dari Rote. Alat musik tradisional ini terbuat dari bahan daun lontar yang banyak terdapat di daerah rote ini. Musik ini biasa dipakai sebagai hiburan, pengiring tarian dan upacara adat masyarakat rote
- Musik karang dodou dari daerah tanah siang wilayah barito utara, Kalimantan tengah. Musik karang dodou merupakan jenis musik ritual yang dapat disaksikan pada saat upacara adat tertentu, misalnya acara memandikan bayi atau memberikan nama bayi (upacara nokapati).
Dalam perkembangannya, musik-musik ini terus disempurnakan dan diperkaya. Dengan daya kreasi para seniman Indonesia, musik-musik ini menemukan bentuk modernnya. Musik gamelan, misalnya, dikembangkan sehingga menjadi asset penting bidang pariwisata di Bali. Demikian pula musik angklung dari Jawa Barat. Musik ini disempurnakan sehingga bisa memainkan berbagai lagu dari dalam maupun dari luar negeri. Hal yang sama dilakukan terhadap musik kolintang yang disempurnakan dengan membagi tiga instrument atau alatnya. Ketiga instrumen ini memiliki fungsi yang berbeda-beda, yakni instrumen memainkan melodi, pengiring( ritme), dan bass.
Fungsi Musik Daerah
Setiap musik memiliki berbeda antara satu dan lainnya. Fungsi tersebut sesuai dengan keinginan para pencipta atau masyarakat pemiliknya. Musik yang tersebar di berbagai daerah, dilihat dari fungsinya dapat dikelompokkan menjadi beberapa fungsi.
1) Sebagai media ekspresi
Bagi para seniman, seni merupakan media yang dapat dijadikan untuk mengungkapkan ekspresi yang ada di dalam dirinya. Melalui musik mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik, mereka mnegungkapkan perasaan, pikiran, gagasan dan cita-citanya tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunianya. Demikian halnya seniman daerah. Mereka menyaksikan kondisi serta harapan diri dan masyarakatnya lalu memformulasikannya dalam bentuk lagu dan permainan alat musik. Dari tangan mereka inilan lahir karya-karya musik yang nantinya bisa dinikmati masyarakatnya.
2) Sebagai media hiburan
Musik diberbagai daerah juga menjadi sarana hiburan bagi masyarakatnya. Musik dilihat sebagai cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian maupun sebagai saran rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat sangat antusias menonton berbagai pargelaran musiknya. Mereka berbondong-bondong mendatangi balai desa atau tempat pertunjukan untuk menonton sekalipun pergelaran tersebut dimainkan oleh warga mereka sendiri.
3) Sebagai media upacara
Musik di banyak daerah di Indonesia berkaitan erat dengan upacara-upacara adapt masyarakatnya, seperti upacara kematian, perkawinan, atau kelahiran. Dibeberapa daerah, bunyi-bunyian yang dihasilkan instrumen atau alat tertentu diyakini memilki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrument-instrumen seperti ini dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat. Sebagai contoh, musik angklung dalam masyarakat Jawa Barat yang biasa dipakai dalam upacara Seren Taun atau upacara panen padi dan musik gong dan gendang didaerah Manggarai (Flores) yang biasa dipakai untuk mengusir setan yang menyembunyikan salah satu warganya.
4) Sebagai pengiring tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi-bunyian atau musik yang diciptakan banyak dipakai untuk mengiringi tarian-tarian daerah. Oleh karena itu, kebanyakan tarian-tarian daerah. Oleh karena itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri. Sebagai contoh:
- tari Kecak dari Bali hanya bisa diiringi oleh alunan bunyi yang khas Bali
- tari Saman dari Aceh hanya bisa diiringi oleh alunan bunyi yang khas Aceh
- tari Kancet Pepatay dari suku bangsa Dayak di Kalimantan diiringi dengan lagu “Sak Paku” dan hanya menggunakan alat musik sampe.
Pengenalan Tokoh Musik Daerah Nusantara dan Proses Berkarya
Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki tokoh-tokoh musiknya. Mereka inilah yang menjadi tokoh penting dalam kelahiran dan pengembangan musik daerahnya masing-masing. Melalui perannya, para tokoh ini bisa mempertahankan unsur-unsur musik tradisinya seperti pola irama dan alunan melodinya. Merekapun bias mengembangkannya degan berbagai kreasi sehingga tetap bias diterima oleh generasi-generasi selanjutnya.
Berikut adalah beberapa tokoh musik tradisi di Indonesia:
- Daeng Sutigna dan Imam Sukayat dari Jawa Barat. Kedua tokoh ini berhasil mengembangkan musik angklung yang dari semula menggunakan tangga nada pentatonic menjadi tangga nada diatonis. Dengan demikian, alat musik ini bisa memainkan berbagai jenis musik dan dikenal diseluruh Indonesia.
- K.H Dewantara dan Ki Nartosabdo dari Jawa yang berhasil mengembangkan musik gamelan dengan system sariswara dan wandali.
- Makarius dari Manggarai, NTT, yang melalui kreasinya berhasil mengangkat berbagai lagu rakyat dalam bentuk kaset. Ia pun banyak menghasilkan lagu daerah yang tetap dikenang orang hingga sekarang.
- Nahum Situmorang dan S.Dis dari Tqapanuli yang terkenal dengan berbagai karyanya, seperti “ Dago Inang Sarge” dan “Butet”.
- Djoko S.dari Jakarta dengan berbagai karyanya, seperti, “ondel-ondel”.
- Uddin, salah seorang seniman dan pencipta lagu daerah, kini terus berjuang meluncurkan lagu-lagu daerah selayar. Ia bahkan sudah merekam lagu-lagunya kedalam satu kaset master.
- Petrus kaseke dari Minahasa yang berhasisl membuat kolintang dengan dua setengah oktaf nada diatonis.
Proses Berkarya Musik Daerah
Dalam tradisi musik daerah, karya-karya musik umumnya dihasilkan oleh sekelompok orang meskipun terdapat pula karya-karya yang dihasilkan secara individual. Sekelompok orang ini umumnya merupakan sekelompok musik atau orkes musik setempat. Mereka bekerjasama untuk mengahasilkan sebuah karya musik.
Umumnya, ide-ide musik dari komponis tidak disampaikan melalui sebuah tulisan berupa notasi atau partitur, tetapi dilakukan seccara lisan. Komponis menyampaikan dan mengajarkan ide-ide musiknya kepada pemain musik atau penyanyi. Para pemain musik atau penyanyi ini kemudian akan menghafalkannya dan berkat latihan, ide musik ini kemudian dapat dipentaskan dengan baik.
Pada umumnya, komponis daerah ini dapat memainkan berbagai alat musik. Ia dapat memainkan alat musik dari yang sederhana hingga yang lebih rumit. Dengan demikian, ia dapat dengan mudah mengajarkan ide-ide musiknya kepada pemain musik atau penyanyi. Arransemen-arransemen musik yang telah dibuat oleh komponis-komponis daerah ini kemudian diwariskan pada generasi selanjutnya melalui cara-cara seperti diatas. Para seniornya akan mengajarkannya kepada para juniornya, demikian selanjutnya sehingga musik daerah ini tetap dikenal oleh anggota masyarakatnya.
Lagu dan Instrumen Musik Daerah Nusantara
Lagu Daerah
Lagu daerah di Indonesia sangatlah banyak. Setiap daerah maupun etnis di Indonesia hampir pasti memilki lagunya sendiri yang berbeda satu sama lain. Sebagai gambaran, berikut adalah sebagian kecil lagu-lagu daerah yang ada di Indonesia.
Judul Lagu
Daerah
Bungong Jeumpa
Nanggroe Aceh Darrussalam
Butet
Sumatera Utara
Ayam den Lapeh
Sumatera Barat
Lancang Kuning
Riau
Dek Sangke
Sumatera Selatan
Jali-Jali
Jakarta
Bubuy Bulan
Jawa Barat
Suwe Ora Jamu
Jawa Tengah
Cik-cik Periok
Kalimnatan Barat
Ampar-ampar Pisang
Kalimantan Selatan
O ina ni keke
Sulawesi Utara
Anging Mamiri
Sulawesi Selatan
O ulate
Maluku
Somba
Nusa Tenggara Timur
Yamko Rambe Yamko
Papua
Tanduk Majeng
Madura
Contoh perkembangan lagu daerah di Indonesia:
Grup band Krakatau pernah membuktikan bahwa musik daerah juga merupakan musik berkualitas.Tiga musisi senior berkumpul di sebuah panggung mungil di fX Music, Jakarta. Pada jam session itu, Trie Utami didaulat sebagai vokalis, Viky Sianipar memainkan suling batak, dan Purwacaraka mengisi posisi keyboardist. Lalu mengalunlah suara Iie, sapaan akrab Trie Utami, menyanyikan lagu Gundul Pacul dalam tempo sedang :Gudul-gundul pacul cul, gembelengan Nyunggi nyunggi wakul kul, gembelengan Bakul ngglimpang segane dadi sak ratan.Tembang tradisional Jawa Tengah ini memang bukan sesuatu yang asing di telinga. Lain halnya begitu lagu tersebut telah diaransemen ulang oleh ketiganya, hingga menjadi lebih segar dan bernuansa kontemporer.Dan sejatinya, bukan lagu itu saja yang bakal dipermak ulang.
Instrumen atau Alat Musik Daerah
Dari sekian alat musik yang ada, dapat dibedakan dari tingkat kesulitan memainkan. Bahan pembuatannya, dan teknik memainkannya.Jika dilihat dari bahan yang digunakan, alat-alat musik terbuat dari bahan yang berbeda, seperti dari bahan logam, kayu, bambu, tempurung kelapa, tanah liat, daun daunan, kulit, dan tulang. Adapun jika dilihat dari teknik memainkannya, alat musik ada yang dimainkan cara dipetik, dipukul, ditepuk, ditiup, digoyangkan, dan digesek.
Berikut beberapa nama alat musik yang terdapat di daerah-daerah Nusantara:
Kendang
Kendang terdapat di daerah Jawa.Kulit bagian kanan dan kiri kendang dari Jawa Tengah ukurannya lebih besar daripada kendang dari Jawa Barat. Kendang terdiri atas beberapa macam, yaitu kendang gede, kendang gending, dan kendang bem. Kulit kendang dinamakan tebokan. Tali-tali pereganngnya dinamakan ular-ular dan cincin-cincin perengggangnya dinamakan suh.
Beberapa kesenian yang berasal dari jawa tengah dan jawa timur menggunakan alat musik ini, misalnya karawitan, ketoprak, wayang purwa dan ludruk.
Dog- Dog
Merupakan jenis gendang berkulit sebelah yang terdapat dibeberapa daerah di Nusantara. Istilah dog-dog dikenal di daerah Jawa Barat. Adapun didaerah lain, alat musik ini dikenal dengan nama gondra( Nias), labu (pulau Roti), dan Gondra ( Simalungun, Sumatra Utara).
Gondra yang dikenal dipulau Nias ada yang berbingkai panjang dengan ukura berat 150-200 cm. Gondra kecil dinamakan Rafai’i. Adapun di Bengkulu alat musik ini dikenal dengan nama tabot dan diSumatra Barat dikenal dengan nama Tabuik. Di Jawa Barat, dog-dog dimainkan untuk mengiringi kesenian reog ( lawakan). Cara memainkan alat musik ini dengan menggunakan pemukul atau telapak tangan.
Tifa
Alat musik ini sejenis kendang, berkulit sebelah. Garis tengahnya kurang lebih 15-25 cm, panjangnya kurang lebih 50-70 cm, Cara memainkannya dengan disandang. Tifa dimainkan dengan cara dipukul menggunakn alat pemukul, kadang pula menggunakan tangan. Tifa banyak terdapat di Papua, Kalimantan Tengah, Nias, Maluku.
Kolintang
Alat musik ini berasal dari Minahasa (Sulawesi Utara). Kolintang terdiri atas 14-21 bilah kayu. Alat ini dimainkan dengan cara dipukul dengan alat pemukul khusus. Alat musik ini terdiri atas bagian melodis dan bagian ritmis dengan tangga nada diatonis. Orker kolintang dipakai untuk mengiringi lagu-lagu daerah, pop, keroncong, maupun lagu Barat. Kolintang merupakan alat musik yang telah lama ada. Alat musik ini sejak1948 diperkenalkan kepada masyarakat didaerah luar Minahasa.
Talempong
Talempong merupakan sejenis boning yang terdapat di Sumatra Barat. Alat musik ini diletakkan berjajar di atas kayu bernama talempong duduak Alat musik ini kadang-kadang dimainkan dengan ditenteng di tangan kiri dan tangan kanan memukulnya. Jenis talempong ini dinamakan talempong pacik.
Serunai
Serunai merupakan alat musik sejenis suling yang pada lubang peniupnya diberi alat lidah getar. Alat musik ini dijumpai di daerah Sumatera Utara, Kalimantan, dan Sulawesi Selatan dengan nama puwi. Nama lain jenis suling ii adalah jerupai dan buluh perindu. Selain itu di Kalimantan dikenal klendi dan gerdek, yaitu beberapa pipa bamboo yang diikat jadi satu dan berpangkal pada sebuah tempurung berlubang tiup.
Sampek
Sampek merupakan jenis alat musik berdawai tiga yang dimainkan dengan cara diperik. Alat musik ini terdapat di Suku Dayak (Kalimantan). Sampek dibuat dengan ukiran kayu yang dihias indah. Alat musik ini dipakai untuk mengiringi tari-tarian daerah setempat.
Rebab
Rebab merupakan alat musik dari Jawa yang dimainkan dengan cara digesek, Alat musik ini dibuat dari kayu, wadah gemanya (resonansi) ditutup dengan kulit. Dawainya ada dua dan di-setem menurut tangga nada pelog atau selendro.
Bagian-bagian rebab, antara lain:
- Kupingan, pemutar dawai
- Menur, bagian atas atau disebut kepala rebab
- Palemahan, bagian kaki rebab yang menyentuh tanah
- Jneng, leher rebab
- Rangkung, kayu penggesek rebab
- Yoga, benang penggesek (terbuat dari rambut ekor kuda)
D. Rangkuman
Musik daerah adalah musik yang tumbuh dan berkembang di suatu wilayah atau daerah tertentu. Musik daerah antara lain meliputi lagu daerah dan alat musik daerah. Ciri umum musik daerah adalah syair lagu, alunan melodi, dan iramanya menunjukan ciri khas kedaerahan, diwariskan turun-temurun secara lisan. Secara umum, fungsi musik dalam masyarakat Indonesia meliputi fungsi sebagai sarana atau media upaca budaya, hiburan, ekspresi diri, komunikasi, dan pengiring tarian.Dengan mengenal elemen-elemen musik daerah maka diharapkan khususnya siswa sebagai generasi muda dapat meningkatkan kecintaan terhadap musik daerah.
Salah satu acara yang sudah dilaksanakan untuk mencari bintang-bintang Nusantara adalah BMD(Program Bintang Musik Daerah) 2008, dimana program ini bermaksud meningkatkan minat masyarakat dan kaum muda Indonesia untuk mau menggali budaya daerahnya masing-masing, meningkatkan peran serta kepedulian dan rasa cinta masyarakat kita terhadap lagu daerah dan musik nusantara, melestarikan pengembangan budaya bangsa Indonesia. Meningkatkan kecintaan serta kebanggaan pada kebudayaan bangsa sendiri, menggali potensi dan kreatifitas anak muda Indonesia dan memperkenalkan karya cipta musisi daerah serta penyanyi daerah agar dapat dikenal oleh masyarakat luas dan juga sebagai ajang promosi seni budaya daerah.
E. Tugas
Menurutmu, apakah yang dimaksud dengan musik daerah?
Menurutmu, apa perbedaan antara musik daerah dan musik modern?
Sebutkan cirri-ciri musik daerah!
Sebutkan tokoh-tokoh musik daerahmu beserta peran atau karya-karyanya!
Jumat, 11 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mantap ya bahan ajarnya. tapi jangan lupa masa depan ya.. buk.
BalasHapus